Fighting, 1-on-1 combat, tournament fighters, alias berantem satu lawan satu, merupakan salah satu genre video game favoritku. Rasanya seru dapat bertarung dengan karakter favoritku, dengan jururs-jurus dan gerakan yang keren melawan setiap lawan. Dalam perjalanannya, sudah banyak game bergenre fighting yang aku mainkan. Mulai dari game-game buatan Capcom, SNK, Namco, hingga Nintendo. Di antara banyak game fighting, ada 10 judul yang menurutku merupakan game fighting terbaik alias paling kufavoritkan. Kriterianya adalah game tersebut memiliki daftar karakter yang seimbang, unik, tidak pasaran; memilikialur cerita yang menarik; grafis dan suara yang keren; dan tentunya gameplay yang menantang sekaligus adiktif. Berikut ini daftar 10 game fighting terbaik versi blog game Elmaulana. 10. Fighter Destiny 2 Salah satu game fighting terbaik di konsol Nintendo 64. Fighter Destiny 2 hadir dengan gameplay yang unik, karena kemenangan kita bukan ditentukan lewat health bar terbanyak, melainkan ditentukan dengan sistem point berdasarkan gerakan-gerakan mematikan dan kuncian tertentu. Karakter-karakternya mungkin terlihat generik, tapi cukup bervariasi bila dibandingkan game-game sejenis lainnya. Karakter favoritku dalam game ini adalah Ninja. 9. Tekken 5 Aku tidak terlalu menggemari serial game tinju besi alias Tekken dari Namco. Tapi membuat daftar game fighting terbaik tanpa memasukkan judul ini rasanya kurang pas. Apalagi Tekken sendiri terkadang seru dimainkan. Nah, di antara seri-serinya, Tekken 5 mungkin yang terbaik yang pernah kumainkan. Pasalnya dalam game ini, selain game utamanya Tekken 5, kita juga bisa memainkan tiga game Tekken lainnya, yaitu Tekken yang pertama, Tekken 2, dan Tekken 3. Jadi bisa dibilang empat game jadi satu. Karakter favoritku dalam game ini adalah Hwoarang. 8. The King of Fighters '98: The Slugfest Seri ini diklaim oleh banyak penggemar sebagai game terbaik di antara judul-judul The King of Fighters lainnya. Dibeli label ‘special edition’, KOF 98 menghadirkan semua karakter dalam serial ini mulai seri tahun 1994 sampai 1997 secara komplet. Kalau bicara gameplay-nya sih, standar game KOF, dengan beberapa polesan yang menjadikannya lebih menantang. Karakter favoritku dalam game ini ya tentu saja keluarga Sakazaki: Takuma, Ryo, dan Yuri. 7. Bloody Roar II Game ini merupakan salah satu game PlayStation favoritku, yang kerapkali kumainkan di rental terdekat saat masih remaja dulu. Yang membuatku menyukai game ini adalah fitur perubahan karakter menjadi versi binatang yang terlihat sangar dan tentu saja, buas. Duel antar karakter terlihat begitu hidup, dengan tema pertarungan antar siluman yang begitu terasa, walaupun sebenarnya mereka ini bukan siluman. Karakter favoritku dalam game ini yaitu Yugo dan Gado. 6. Mortal Kombat: Deception Bila Bloody Roar II adalah salah satu game PlayStation favoritku, maka Mortal Kombat: Deception (MKD) adalah favoritku di konsol PlayStation 2. MKD menghadirkan pertarungan brutal Mortal Kombat dengan begitu apik dalam format tiga dimensi. Dengan setiap arenanya memiliki jebakan-jebakan yang bisa dimainfaatkan untuk menghabisi lawan. Game ini juga terbilang kaya fitur, di antaranya fitur RPG dalam wujud Mortal Kombat: Konquest, serta dua mini game Puzzle Kombat dan Kombat Chess. Karakter favoritku dalam game ini adalah Ermac. 5. Garou: Mark of the Wolves Seri terakhir Fatal Fury, yang kurang mendapat promosi ini nyatanya adalah yang terbaik di antara game-game Fatal Fury lainnya. Setiap karakternya hadir begitu seimbang, dengan jurus-jurus yang begitu keren dan latar belakang cerita yang menarik. Apalagi didukung grafis dan sound yang keren. Untuk pertama kalinya SNK mampu menyaingi Street Fighter dalam hal gamplay. Karakter favoritku dalam game ini adalah Hotaru Futaba, serta dua anak Kim Kaphwan, Baek Doh San dan Kim Dong Un. 4. Super Smash Bros. Sebuah project iseng dari Hal Laboratory yang di luar dugaan sukses besar dan menjadi populer bahkan hingga saat ini. Game ini mempertemukan karakter-karakter ikonik Nintendo mulai dari Mario, Link, Pikachu, Kirby, hingga Fox dalam arena pertarungan yang begitu seru. Sistem pertarungannya pun terbilang unik dengan persentasi serangan yang terjadi. Game ini jadi semakin seru bila dimainkan secara multiplayer hingga empat pemain. Bisa dibilang game ini merupakan game fighting crossover terbaik yang pernah ada. Mengenai karakter favoritku dalam game ini, semuanya adalah favoritku! 3. Street Fighter III: 3rd Strike Rasanya seperti dosa bila tidak memasukkan game ini ke dalam daftar game fighting terbaik. Apalagi serial ini merupakan salah satu favoritku di genre berantem. Dan lagi, sulit untuk menentukan seri mana yang terbaik, antara Street Fighter II dengan Street Fighter III. Tapi pilihan akhirnya jatuh pada Street Fighter III yang hadir begitu gelap, dengan daftar karakter yang benar-benar baru dan keren. Game ini benar-benar berkualitas dalam berbagai segi, mulai dari gameplay, grafis, dan sound. Karakter favoritku dalam game ini adalah Dudley si petinju. 2. SVC Chaos: SNK Vs. Capcom Aku tak percaya menulis ini, tapi SVC Chaos nyatanya adalah game fighting yang paling berkesan bagiku. Walaupun game ini terasa kacau, dengan atmosfer yang kelam, dan daftar karakter yang tidak seimbang serta tidak populer, tapi toh aku tetap saja memainkannya berkali-kali hingga saat ini. Aku tidak tahu benar apa alasanku menjadikannya sebagai salah satu favoritku, mungkin saja justru karena kekacauan tersebut. Dan mungkin juga karena rasanya menarik melihat karakter-karakter Capcom dalam grafis SNK. Karakter favoritku dalam game ini adalah Mr. Karate dan... kupikir semuanya. 1. Samurai Shodown II Inilah dia game fighting terbaik versi blog Elmaulana! Ya meskipun aku jarang memainkannya, tapi rasanya sulit untuk menentukan judul lain untuk peringkat wahid daftar ini kecuali Samurai Shodown II. Game ini hadir dengan para petarung bersenjata tajam yang unik, berkarakter dalam, serta begitu seimbang satu sama lain. Gameplay-nya keren, dengan tempo begitu cepat, kombinasi jurus yang keren, dan tentunya, adegan saling sayat dengan efek darah memuncrat yang begitu sadis. Dan karakter favoritku dalam game ini adalah Nakoruru. Itulah tadi daftar 10 game fighting terbaik versi blog game Elmaulana. Sebenarnya di luar 10 game di atas, ada judul-judul lain yang kufavoritkan, di antaranya Rage of the Dragons, Marvel Vs. Capcom, dan Killer Instinct. Dan sampai sekarang pun aku masih sering mencari dan memainkan game-game fighting terbaru yang belum pernah kumainkan sebelumnya, menjadikan semakin banyak game fighting yang kufavoritkan. Jadi, apa saja game fighting favorit kalian? Jangan segan berbagi di kotak komentar ya! (luk)
2 Comments
Kabar gembira buat para penggemar weblog game Elmaulana. Kini kumpulan artikel video game favorit kalian bisa disaksikan di YouTube! Saksikan kumpulan video-video tentang game klasik ala Elmaulana di akun YouTube resmi Elmaulana, Navilink47! Navilink47 awalnya adalah akun YouTube yang ditujukan bagi pemirsa weblog Navilink47 di Multiply yang kini sudah nonaktif. Karena akun ini kemudian diambil alih oleh weblog Elmaulana untuk kepentingan blog ini, termasuk dalam wadah posting video-video tentang video game. Bagi yang ingin menyaksikannya bisa langsung ke alamat YouTube di: https://www.youtube.com/user/Navilink47. Saat ini sudah ada empat video tentang game-game klasik, dan yang terbaru yaitu video 10 game NES terfavorit Berikut ini videonya! Siapa tak kenal judul Super Mario Bros.? Game ini begitu fenomenal di dunia, begitu dikenal di kalangan gamer, dan begitu menginspirasi berbagai judul video game di tahun-tahun berikutnya. Hal ini dikarenakan Super Mario Bros. telah melakukan banyak hal sejak dirilis pada 1985 untuk mesin Nintendo Entertainment System (NES) atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Nintendo. Game ini memperkenalkan genre side-scrolling platformer ke dunia video game, membangkitkan kembali industri video game setelah ‘kiamat’ di tahun 1983, dan tentu saja, game inilah yang memperkenalkan karakter video game favorit semua orang, Mario. Sebagai seorang gamer, Super Mario Bros. pun begitu meninggalkan kesan dalam hidupku, khususnya dalam petualanganku di dunia game. Kesan yang ditimbulkan aksi tukang ledeng bersaudara ini begitu dalam di hatiku, tak heran bila hingga saat ini Mario tetap menjadi karakter video game yang paling kufavoritkan. Ini dikarenakan Super Mario Bros. menjadi video game pertama yang kumainkan selain Tetris. Aku memainkannya saat masih duduk di taman kanak-kanak, dan sampai sekarang pun aku masih memainkannya melalui emulator. Meski meninggalkan kesan yang begitu dalam, namun game Mario yang paling selalu ingin kumainkan kembali bukanlah Super Mario Bros. Melainkan seri ketiganya yang rilis di tahun 1988 (di US rilis tahun 1990), apalagi kalau bukan Super Mario Bros. 3. Yup, artikel game kali ini bakal mengulas tentang seri ketiga tersebut, yang menurutku adalah seri platformer Super Mario terbaik di antara judul-judul lainnya. Bukan hanya karena inovasi yang diperkenalkannya, tapi juga karena gameplay yang seru, desain level yang menantang, kemudahan memainkannya, dan tingkat kesulitan yang terbilang tinggi. Semua alasan yang menjadikannya memiliki replay value yang begitu tinggi di antara game-game lainnya. Super Mario Bros. 3 memperbaiki Super Mario Bros. dengan begitu sempurna, memolesnya dengan grafis dan sound yang lebih baik, melengkapinya dengan elemen-elemen permainan yang adiktif, dan menawarkan beragam variasi level yang memorable. Elemen-elemen ini di tahun-tahun berikutnya menjadi standar bukan hanya bagi sekuel game Mario, namun juga game-game bergenre platformer lainnya. Bahkan hingga saat ini, Super Mario Bros. 3 masih menjadi acuan bagi para developer game yang tengah merancang game bergenre platformer. Bisa dibilang Super Mario Bros. 3 membangun pijakan dan standar bagi genre platformer modern. Alkisah di Super Mario Bros. 3, kedamaian di Mushroom Kingdom alias Kerajaan Jamur kembali terusik dengan invasi raja bangsa Koopa yang jahat, Bowser. Kali ini Bowser mengirimkan tujuh anaknya ke tujuh negeri yang ada di dunia jamur untuk mencuri magic wand, tongkat sihir kerajaan dan mengutuk para raja menjadi binatang. Princess Peach pun mengutus Mario dan Luigi untuk merebut kembali setiap magic wand dan mengembalikan para raja ke bentuk asalnya. Saat Mario dan Luigi melakukan perjalanannya, Bowser datang dan menculik Princess Peach. Kini takdir Mushroom Kingdom dan dunia jamur bergantung pada dua bersaudara ini untuk menyelamatkannya. Dari segi gameplay, Super Mario Bros. 3 pada dasarnya masih setia pada pakem platformer yang dibangun seri pertamanya. Di game ini kita masih menggerakkan Mario dan Luigi, membuatnya berlari, melompat, menghindari rintangan, dan menghabisi setiap musuh baik dengan menginjaknya atau menembakkan. Tapi kali ini perubahan wujud Mario bukan hanya Super Mario dengan bunga api atau bintang, melainkan dapat berubah menjadi beberapa bentuk yang bakal membantu petualangan Mario. Perubahan tersebut di antaranya menjadi rakun, katak, hingga menjadi patung batu. Perubahan Mario yang begitu dikenal dalam game ini adalah Racoon Mario atau rakun. Bila Mario menyentuh item power-ups berbentuk daun kering atau Super Leaf, Mario akan berubah menjadi rakun, yang ditandai dengan kedua telinga rakun yang tajam dan ekor rakun yang bundar dan panjang. Dengan bentuk perubahan ini, Mario bisa menghabisi lawannya menggunkan putaran ekor dan bisa terbang melayang ke angkasa. Perubahan rakun ini menjadi yang paling dominan di sepanjang permainan, sehingga tak heran bila hingga saat ini bentuk perubahan ini menjadi yang paling banyak digemari gamer. Perubahan baru kedua yang bisa didapatkan Mario yaitu Frog Mario atau menjadi katak. Bila Mario menyentuh item power-ups berbentuk kostum katak atau Frog Suit, dia akan menjadi katak yang ditandai dengan Mario mengenakan kostum katak. Dengan bentuk ini, Mario dapat berenang dengan cepat dan stabil di wilayah perairan, serta dapat melompat lebih tinggi walaupun gerakannya menjadi lambat di daratan. Tidak seperti Super Leaf yang banyak ditemukan di setiap level, item Frog Suit kebanyakan hanya tersedia di peti yang ada di rumah Toad. Perubahan baru ketiga Mario di game ini yaitu Tanooki Mario, bila Mario menyentuh kostum tanooki atau Tanooki Suit. Dalam bentuk ini, Mario dapat mengubah tubuhnya menjadi patung batu sebagai kamuflase untuk waktu yang singkat. Saat menjadi patung batu, lawan tak akan mengenali dan melukainya. Selain dua perubahan awal dan tiga perubahan baru tersebut, Mario juga dapat berubah bentuk menjadi Hammer dan juga berada dalam sepatu besar, yang bisa ditemukan pada level-level tertentu. Pergerakan Mario sendiri menjadi lebih luas dan bervariasi di game ini. Dengan berlari kencang secara konstan hingga power meter terisi penuh dalam wujud Racoon Mario, dia bisa melayang terbang tinggi dalam batas waktu tertentu, bahkan tak terbatas. Mario pun dapat melakukan gerakkan sliding atau meluncur pada turunan yang bakal menghabisi setiap musuh yang ada di depannya. Mario juga bisa membawa shell atau tempurung Koopa dalam waktu tertentu dan menggunakannya untuk menghancurkan batu bata atau menghabisi lawan. Dia juga bisa menendang tempurung tersebut untuk menghabisi lawannya. Bukan hanya Mario yang mengalami pengembangan, karakter-karakter musuh pun menjadi lebih kaya dan beragam di seri ketiga ini. Beberapa karakter yang diperkenalkan di game ini kemudian menjadi karakter-karakter musuh baru yang muncul pada game-game Mario berikutnya. Karakter-karakter musuh baru tersebut di antaranya Bob-Omb, bom hidup yang berjalan; Chain Chomp dan Fire Chomp, kepala besi yang mengejar Mario; hingga Boo, hantu menyebalkan yang bakal mengejar saat kita berjalan namun berhenti bergerak saat kita berbalik ke belakang. Ada juga tujuh anak Bowser yang masing-masing bakal melawan Mario di akhir setiap world sebagai boss. Uniknya anak-anak Bowser ini dinamai seperti nama-nama para musisi terkenal dunia. Mulai dari Ludwig Von Koopa, Lemmy Koopa, hingga anak perempuannya yang bernama Wendy O. Koopa. Ketujuh anak Bowser ini memiliki bentuk fisik dan serangan sihir yang berbeda satu sama lain. Meski begitu mereka semua memiliki kelemahan yang sama. Mario atau Luigi mesti menginjak cangkangnya tiga kali untuk bisa mengalahkannya. Sementara itu karakter-karakter lama dari Super Mario Bros. pertama yang sudah familiar kembali muncul di game ini dan sebagian besar di antaranya memiliki bentuk baru. Contohnya Goomba yang kini memiliki bentuk baru yang bersayap disebut Para-Goomba dan cumi-cumi Bloober yang kini hadir dengan anak-anaknya mengikutinya. Ada juga yang memiliki varian bentuk beragam misalnya Pirana Plant, yang kini mengancam dalam empat wujudnya yaitu Venus Fly Trap, Ptooie, Walking Piranas, dan Muncher. Dari segi interface, Super Mario Bros. 3 adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan peta yang menjadi penghubung antara setiap level. Dengan adanya peta ini, kita bisa menentukan jalan tercepat yang bisa kita ambil untuk mencapai kapal boss di setiap world. Melalui peta ini kita juga bisa mengakses tempat-tempat tertentu di antaranya mini-game dan rumah jamur (Toad’s House) yang bakal memberikan kita bonus menarik untuk membantu petualangan Mario. Setiap peta menampilkan jalan pintas dalam bentuk pipa, yang memungkinkan mencapai tempat-tempat yang diinginkan dengan lebih cepat. Di luar permainan utama berupa aksi Mario dan saudaranya Luigi menjelajahi setiap world, terdapat beberapa mini-game yang bisa diakses pemain. Di antaranya mini game Spade Panel, di mana kita mesti menyusun gambar dengan sistem mesin slot. Ada tiga pilihan gambar yang mesti kita susun yaitu jamur, bunga, dan bintang. Bila berhasil menyusun salah satu gambar dengan sempurna, kita akan mendapatkan bonus life atau nyawa dengan jumlah sesuai gambar yang berhasil disusun. Misalnya bila kita berhasil menyusun gambar bintang, bakal mendapatkan bonus lima nyawa. Mini-game kedua yaitu N-Spade Panel yang terkadang muncul sebagai pilihan di peta. Dalam mini-game ini, kita mesti mencocokkan dua kartu bergambar sama dengan sistem buka tutup pada deretan kartu yang ada di layar. Bila kita berhasil mencocokkan kartu yang bergambar sama, maka kita akan mendapatkan item sesuai gambar yang ada pada kartu. Dalam mencocokkan kartu ini, kita memiliki dua kali kesempatan. Kemudian, ada mini-game tambahan yang bisa kita akses bila memainkan game ini secara multiplayer. Bila kedua karakter yang kita mainkan bersama-sama, yaitu Mario dan Luigi bertemu pada lokasi yang sama di peta, akan muncul opsi battle mode. Bila kita mengaktifkan Battle Mode, maka kedua karakter kita akan muncul dalam game Mario Bros., di mana kita dan rekan kita akan saling bertemu untuk bertarung. Pemenang dari pertarungan ini akan bisa melanjutkan permainan utamanya. Sementara dalam permainannya sendiri, kita bisa mencuri kartu item yang dimiliki pemain lawan. Selain dua mini-game tersebut, kita juga bisa mengakses Toad’s House, di mana Toad akan mempersilakan kita memilih satu dari tiga peti yang ada di sana. Peti-peti tersebut berisi bonus item yang bisa digunakan dengan mengaktifkannya di peta sebelum masuk ke level atau lokasi world yang akan dimainkan. Bonus-bonus item tersebut di antaranya item power-ups perubahan bentuk hingga item-item langka di antaranya Magic Wing atau sayap ajaib yang bisa membuat Mario melayang terbang dalam waktu yang tak terbatas hingga mencapai penghujung level, Jugem’s Cloud yang bisa membuat kita melewati sebuah level tanpa memainkannya, hingga Music Box yang bisa menidurkan Hammer Bros. Di sepanjang permainan kita memang akan berhadapan dengan Hammer Bros., prajurit khusus Bowser yang memiliki kemampuan melemparkan palu-palu. Hammer Bros. tampak di peta, dan akan berhadapan dengan kita bila lokasinya diakes. Bila kita bisa mengalahkan mereka, kita bisa mendapatkan bonus salah satunya hammer yang bisa digunakan menghancurkan bebatuan yang menghalangi akses ke lokasi-lokasi tersembunyi, salah satunya ke lokasi Magic Whistle, item langka yang bisa membawa kita ke berbagai world mulai dari world 1 sampai world 8 secara instan. Mirip seperti Warp Zone pada Super Mario Bros. pertama. Dunia atau level dalam game ini yang disebut dengan world, terdiri dari berbagai bentuk lingkungan yang unik dan bertema. Ada delapan world di game ini yang mesti dilewati Mario guna mengalahkan Bowser yang telah menunggu di world terakhir. Petualangan Mario ini dimulai dari world 1 yang berupa padang rumput, berlanjut ke world 2 berupa gurun pasir, world 3 wilayah perairan, world 4 pulau raksasa, world 5 wilayah langit, world 6 pulau es, world 7 pulau pipa, hingga world 8 yang menjadi world terakhir, pulau kegelapan. Setiap world ini memiliki keunikannya masing-masing dan juga berbagai rintangan yang bakal membuat sulit perjalanan Mario menyelematkan Princess Peach. Misalnya di pulau es, tanah menjadi licin sehingga mesti berhati-hati saat berjalan agar tidak tergelincir jatuh. Contoh lainnya di pulau pipa, yang dipenuhi berbagai pipa yang saling terhubung satu sama lain dan membingungkan. Sama seperti seri pertamanya, setiap world di Super Mario Bros. 3 memiliki rahasianya masing-masing, yang di antaranya hanya bisa diakses dengan bentuk Racoon Mario. Setiap world terdiri dari 6 sampai 9 sub-world atau level, yang berakhir pada kastil salah satu negeri dalam lingkungan Mushroom Kingdom. Pada setiap kastil tersebut terdapat kapal terbang milik anak-anak Bowser yang menjadi boss di tiap-tiap world. Mario dan Luigi naik ke atas kapal untuk menghabisi anak-anak Bowser tersebut dan merebut kembali magic wand. Bila pada usaha pertama mengalahkan boss gagal, maka kapal terbang itu akan berpindah tempat di lokasi lain di world tersebut, memaksa kita untuk melalui kembali setiap lokasi yang telah kita lewati. Sementara di tengah perjalanan, akan ada mini-fortress atau markas yang mesti kita masuki. Fortress ini dijaga oleh Boom Boom, kura-kura bertempurung duri yang mesti kita kalahkan agar bisa melanjutkan perjalanan. Bila Boom Boom terkalahkan, kita bakal mendapatkan magic ball dan semua pintu terkunci yang ada di peta akan terbuka, memungkinkan akses pada lokasi-lokasi yang sebelumnya tidak dapat dicapai. Sebagaimana Super Mario Bros. yang pertama, Super Mario Bros. 3 juga hadir dengan musik latar yang indah. Musiknya enak didengar dan tidak membosankan meski berputar berulang kali. Setiap world memiliki musik tema yang berbeda-beda, dan pada beberapa lokasi memiliki musik tema tersendiri. Musiknya terbilang menyenangkan, sangat cocok dengan atmosfer Super Mario Bros. 3, menjadi game ini begitu hidup. Di antaranya musik di lokasi kapal terbang dan boss battle yang begitu menegangkan, atau setiap musik di bagian awal masing-masing world. Dengan aransemen yang begitu baik, jangan heran bila musiknya bakal terus terngiang-ngiang di telinga setiap kali kita teringat Super Mario Bros. 3. Bukan hanya musik baru, beberapa musik dari seri pertama juga kembali hadir di seri ketiga ini. Dengan aransemen ulang, musik ini tentunya memunculkan kembali nostalgia pada game legendaris tersebut.
Sedangkan untuk grafisnya, game ini sukses memaksilkan kemampuan NES secara maksimal sehingga gambarnya terlihat sangat baik. Setiap world tampil detil dengan masing-masing lingkungan pendukungnya. Misalnya rerumputan di world 1 dan pasir hidup di world 2, bisa begitu terlihat dan diketahui dalam satu kali pandang. Penggambaran setiap sprite kini terlihat berkarakter. Penggambaran sprite Mario misalnya, kini menjadi lebih jelas dan lebih ‘hidup’. Penggambaran anak-anak Bowser pun terlihat detil, membuat setiap world memiliki boss yang unik dan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Pun dengan berbagai karakter Bisa dibilang grafisnya telah berevolusi sempurna sejak rilisan Super Mario Bros. 2. Lebih jauh lagi, Super Mario Bros. 3 kini memiliki jalinan cerita yang ditampilkan di sepanjang permainan, salah satunya lewat adegan Toad dan masing-masing raja dan juga petunjuk yang terdapat pada Peach’s Letter yang didapatkan Mario setiap kali menyelamatkan raja. Jalinan cerita tersebut bisa tersampaikan dengan jelas melalui grafis yang ditampilkan. Sayangnya, terdapat kelemahan dalam game ini yang ditangkap kritikus game yaitu ketiadaan save feature ataupun password system. Sementara petualangan di Super Mario Bros. 3 begitu panjang dan juga sulit. Sehingga bakal sulit bagi pemain untuk bisa memainkannya hingga tamat dalam satu kali waktu permainan. Dan memang menurutku inilah kelemahan yang dimiliki game ini. Butuh waktu seharian bagiku untuk bisa mencapai world 6, kecuali bila aku menggunakan warp whistle tentunya. Tentunya akan sangat membantu bila game ini memiliki save feature sehingga kita bisa menyimpan progress permainan bila kita sudah kelelahan bermain atau kita mesti melakukan hal yang lebih penting. Padahal game-game Nintendo kala itu sudah memungkinkan save feature melalui memori baterai misalnya game The Legend of Zelda. Secara garis besar Super Mario Bros. 3 adalah salah satu game terbaik, bisa jadi yang terbaik di antara seri-seri Super Mario dan yang terbaik di antara game-game platformer lainnya. Game ini begitu inovatif, inspiratif, mudah dimainkan siapa saja dan tentunya menyenangkan untuk dimainkan. Tipikal game-game Super Mario, banyak rahasia disimpan game ini, bersama pesona yang dipancarkannya setiap kali game ini dimainkan. Game ini sangat berhasil melengkapi dan menyempurnakan Super Mario Bros. dalam berbagai segi. Masterpiece. (luk) Apa yang akan kamu lakukan apabila mengetahui tiga hari lagi dunia tempatmu hidup akan mengalami kehancuran karena bulan menghantam daratan? Ya, itulah yang dialami Link, sang jagoan kidal kita yang kembali beraksi setelah aksi heroiknya dalam Ocarina of Time. Setelah mengalahkan Ganondorf, Link kembali ke masa lalu untuk mendapatkan masa kecilnya yang hilang. Sekembalinya dari masa depan, bersama dengan kuda kesayangannya, Epona, dia memulai kembali perjalanan mencari seorang teman tak bernama. Dalam perjalanannya itulah dia diganggu oleh Skull Kid dan dua orang perinya, Tatl dan Tael yang kemudian mencuri Epona. Link serta merta mengejar Skull Kid dan hidupnya pun segera berubah saat dia terjerumus jauh ke dalam gua gelap di Lost Woods yang membawanya ke sebuah dunia baru bernama Termina. Dia mendapati tubuh Hyliannya berubah menjadi tubuh ras Deku akibat kutukan dari Skull Kid yang memakai topeng setan Majora. Alih-alih melepaskan diri dari kutukan dan mendapatkan kembali tubuhnya serta Epona, di dunia baru itu Link justru menghadapi kenyataan bahwa kiamat akan segera datang setelah bulan di atas Termina ikut mendapat kutukan dari topeng Majora dan akan segera jatuh di atas Clock Town tepat di hari perayaan panen. Mau tidak mau Link harus berupaya menghentikan kiamat tersebut bersamaan dengan kutukan yang ada di dirinya. Mampukah Link melenyapkan kutukan topeng Majora dan menyelamatkan Termina? The Legend of Zelda: Majora’s Mask menawarkan permainan baru walaupun tanpa meninggalkan kualitas permainan yang diperkenalkan pada Ocarina of Time. Game ini memperkenalkan sistem permainan yang disebut sistem tiga hari, dimana pemain harus bisa memanfaatkan tiga hari yang tersisa secara maksimal untuk menyelesaikan misi. Seiring dengan keberhasilan misi, pemain akan mendapatkan tiga buah topeng yang memiliki kekuatan tersendiri guna menghentikan kutukan Majora. Dengan topeng tersebut Link mampu berubah wujud menjadi tiga ras berbeda yaitu Deku, Goron, dan Zora yang masing-masing memiliki kemampuannya sendiri pada setiap teka-teki yang harus diselesaikan oleh pemain. Misalnya, dengan tubuh bangsa Zora kita bisa berenang dan mencapai markas bajak laut sementara dengan tubuh bangsa Goron kita bisa berguling untuk menghancurkan batu besar lalu dengan tubuh bangsa Deku kita bisa melayang di udara. Menarik bukan? Apabila selama waktu tiga hari tersebut pemain belum bisa menyelesaikan misi menghentikan kutukan Majora, pemain bisa menggunakan Song of Time melalui Ocarina untuk kembali pada tiga hari sebelumnya. Uniknya, Ocarina akan berubah menjadi alat musik berbeda sesuai dengan topeng yang kita pakai. Apabila kita memakai topeng Deku, Ocarina akan berubah menjadi terompet, dengan topeng Goron akan berubah menjadi gendang, sementara bila kita memakai topeng Zora alat musik pemberian Zelda itu akan berubah menjadi gitar. Inilah perbedaan musik dari seri Ocarina of Time, dimana kini pemain tidak hanya bisa memainkan Ocarina saja untuk keperluan menyelesaikan game, melainkan juga tiga alat musik yang sudah disebutkan di atas. Oh ya, selain itu musik tema legendaris Zelda kembali muncul dalam overworld Termina Field dengan irama yang lebih menghentak. Bila dibandingkan dengan Ocarina of Time, dungeon yang harus ditelusuri oleh Link dalam game ini tergolong lebih sedikit, yaitu hanya empat saja. Namun jangan salah, biarpun hanya empat dungeon utama yang harus diselesaikan sebelum akhirnya mencapai lokasi terakhir, batas waktu tiga hari yang diberikan akan terasa sangat menyulitkan dan bahkan bisa memaksa pemain untuk mengulang permainannya dari awal lagi. Sehingga benar-benar memaksa kita untuk berpacu dengan waktu agar bisa menyelesaikan game buatan master Miyamoto ini. Tentunya hal ini menjadikan Majora’s Mask membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya dibandingkan dengan Ocarina of Time.
Sistem cuaca dan pemandangan indah nan lengkap pada Ocarina of Time seolah menjadi semakin lengkap pada sekuelnya ini. Pada Majora’s Mask, pemain akan berhadapan dengan empat wilayah ekstrim yaitu rawa-rawa tempat kerajaan Deku, gunung bersalju tempat penduduk Goron, wilayah pantai dengan arus deras tempat kediaman Zora dan para bajak laut, serta bukit terjal tempat tinggal para hantu dan arwah-arwah gentayangan. Lebih dari itu, suasana yang ditampilkan akan menjadi semakin gelap daripada yang ditawarkan oleh pendahulunya, dengan kisah tragedi yang menyedihkan. Musik latar dan juga pemandangan yang seolah mendukung dan melengkapinya menjadi semakin gelap dan kelam. Kisah-kisah tragis dan mengharukan seperti kisah gitaris Zora yang meninggal guna menyelamatkan suara sang vokalis, kisah pemimpin suku Goron yang meninggal dalam upayanya mencairkan es yang menyengsarakan warganya, kisah sepasang kakak beradik yang diteror oleh setan, hingga kisah sepasang kekasih yang terpisah akibat kutukan topeng Majora pasti akan membuat kita bersedih, terlebih kisah persahabatan Skull Kid dengan para raksasa yang mengharukan. Maka jangan heran bila seri ini dianggap sebagai seri Zelda yang paling kelam, sedih, dan gelap. Sebagai bagian dari serial Zelda, maka pemain akan menemukan banyak misi sampingan yang bisa diselesaikan. Misi-misi itu harus diselesaikan apabila pemain ingin mengumpulkan semua topeng yang ada guna mendapatkan topeng terhebat, Fierce Deity Mask yang bisa mengalahkan topeng Majora dengan mudah. Topeng ini akan merubah Link menjadi seorang prajurit dewasa dengan kekuatan super, namun tidak mampu mengendalikan kekuatan itu secara penuh. Sistem Z-targeting yang diperkenalkan pada Ocarina of Time kembali hadir dalam seri ini, namun kali ini Link tidak ditemani oleh Navi, peri kita yang cantik itu. Sebagai gantinya, peri bernama Tatl yang sebelumnya berteman dengan Skull Kid dan mempermainkan Link yang akan menemani kita sepanjang petualangan di Termina. Tatl terpisah dengan Tael, saudaranya akibat keegoisan Skull Kid. Demi menyelamatkan saudaranya itu, peri yang angkuh dan sombong ini bersedia membantu Link. Well, itulah yang bisa saya katakan mengenai salah satu game terbaik Zelda ini. Kualitas gambar dan musik yang menarik, kisah dan suasana tragis yang kelam, sistem permainan yang mengharuskan kita berpacu dengan waktu, kesemuanya itu menjadikan game ini sebagai salah satu mahakarya Nintendo yang tidak boleh terlupakan. Bintang sempurna saya berikan pada game ini sebagaimana yang saya lakukan pada Ocarina of Time. So, bagi yang pernah memainkan Ocarina of Time, memainkan Majora’s Mask adalah sebuah keharusan. (luk) Apa jadinya bila sebuah game role-playing game (RPG) didesain oleh sebuah tim yang terdiri dari orang-orang hebat dalam genre ini? Jawabannya adalah sebuah game RPG spektakuler yang diklaim sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa, Chrono Trigger. Game yang dikembangkan dan dirilis oleh Square pada 1995 untuk mesin Super Nintendo Entertainment System (SNES) ini game ini digarap dengan serius oleh ‘Dream Team’ yang terdiri dari Hironobu Sakaguchi (pencipta Final Fantasy), Yuji Hori (pencipta Dragon Quest), dan Akira Toriyama (pencipta Dragon Ball). Maka jangan heran bila hasilnya sebuah game yang mengagumkan yang masih dipuji hingga sekarang. Sebagai salah satu game terbaik, Chrono Trigger menghadirkan sebuah pengalaman video game yang komplet. Mulai dari gameplay sederhana namun menantang, jalinan cerita yang kompleks dan seru, serta tampilan visual menawan berbalut kompilasi musik indah, dan tentu saja inovasi permainan yang ditawarkan, membuat game ini begitu membekas di benak siapapun yang pernah memainkannya, termasuk diriku tentunya. Bahkan menurutku dan menurut sebagian besar penggemar RPG fanatik di luar sana, game ini jauh lebih baik dibandingkan seri Final Fantasy yang rilis di mesin yang sama. Chrono Trigger menampilkan gameplay RPG dengan beberapa inovasi. Pemain mengendalikan karakter utama dan rekan-rekannya dalam dunia fantasi dua dimensi yang terdiri dari beragam lingkungan di antaranya hutan, kota, dan gua. Navigasi karakter dilakukan melalui peta dunia yang menampilkan daratan dari sudut pandang atas. Area-area seperti hutan, kota dan tempat-tempat sejenis itu yang menjadi fokus permainan digambarkan lebih realistis dan dalam skala proporsional, di mana pemain dapat berinteraksi dengan penduduk lokal untuk mendapatkan item, memecahkan teka-teki dan menantang atau bertemu dengan musuh. Gameplay Chrono Trigger tak seperti RPG tradisional lainnya yang menampilkan random encounter atau pertemuan acak dengan para musuh. Dalam game ini, semua musuh terlihat di dalam area permainan, kecuali bagi musuh-musuh yang kemunculannya memang mendadak untuk mengepung karakter pemain. Dengan sistem yang bisa disebut sebagai visible encounter ini, pemain bisa memilih untuk melawan musuh atau menghindari musuh, tak seperti game RPG lainnya di mana pemain dipaksa masuk ke dalam zona pertarungan lewat random encounter. Perbedaan lain game ini dengan RPG tradisional lainnya ada pada battle screen. Pertemuan dengan musuh di area permainan akan memulai pertarungan yang terjadi langsung di area tersebut, tanpa mesti berpindah ke layar pertarungan yang terpisah. Pun, Chrono Trigger menggunakan active time battle system, sebagaimana yang diperkenalkan oleh game Square lainnya yaitu Final Fantasy IV (Final Fantasy II di Amerika). Setiap karakter dapat melakukan aksi serangan dalam pertarungan apabila personal timer-nya terisi penuh. Penghitung waktu ini bergantung pada statistik speed karakter. Dengan sistem ini, pemain mesti bergerak cepat menentukan langkah yang akan diambil dalam pertarungan, menjadikan pertarungan lebih seru dan menantang. Karena pemain tak sekadar menunggu musuh menyerang. Untuk pilihan serangan, magic dan teknik spesial bergabung dalam sistem yang disebut Techs. Techs bakal mengurangi magic point (MP) karakter, dan memiliki efek-efek di area-area tertentu. Beberapa serangan bakal mengenai sekumpulan monster, sementara serangan lainnya bisa melukai musuh-musuh yang posisinya segaris. Musuh-musuh ini terkadang mengganti posisinya di dalam pertarungan, menciptakan peluang dalam penggunaan tactical tech. Fitur unik dalam tech system di Chrono Trigger ini adalah banyaknya teknik koperatif yang bisa dilakukan. Setiap karakter memiliki delapan tech pribadi yang bisa digabungkan dengan tech karakter lain untuk menciptakan Double dan Triple Techs yang bakal menghasilkan efek yang lebih besar. Contohnya, teknik pedang berputar Cyclone milik Crono bisa dikombinasikan dengan teknis Flame Toss milik Lucca, yang bakal menciptakan serangan Flame Whirl. Saat karakter-katakter dengan tech yang kompatibel memiliki cukup MP untuk melakukan teknik-teknik tersebut, game secara otomatis akan memunculkan combo sebagai pilihan. Chrono Trigger menampilkan beberapa gameplay yang unik, meliputi perjalanan waktu. Pemain dapat mengakses tujuh zaman dalam sejarah dunia di game ini. Apa yang dilakukan pemain di masa lalu bakal berdampak pada kejadian-kejadian di masa depan. Dengan melintasi sejarah, pemain bakal menemukan rekan-rekan baru, menyelesaikan side quest, dan melakukan pencarian pada musuh-musuh yang berhubungan dengan alur cerita. Perjalanan waktu ini dilakukan melalui portal dan pilat cahaya yang disebut gerbang waktu, dan bisa juga diakses dengan mesin waktu bernama Epoch. Tidak seperti RPG kebanyakan, game ini berisi tiga belas ending yang unik, di mana ending yang didapatkan pemain bergantung pada kapan dan bagaimana pemain menyelesaikan pertarungan terakhir. Chrono Trigger juga memperkenalkan sistem pilihan New Game+, yang memungkinkan pemain memulai permainan baru dengan level karakter yang sama, peralatan dan teknis serta uang yang sama, sebagaimana yang diperoleh pada akhir permainan sebelumnya. Meski begitu, beberapa item yang menjadi sentral dari alur cerita bakal hilang dan mesti ditemukan kembali, seperti misalnya pedang Masamune. Dari segi cerita, Chrono Trigger mengambil latar tempat di dunia yang mirip dengan bumi, dengan zaman-zaman seperti zaman purbakala di mana manusia primitf tinggal bersama dinosaurus; abad pertengahan yang meliputi peperangan para ksatria melawan monster dan sihir; serta zaman pasca kehancuran di mana manusia dan para robot berjuang untuk bertahan hidup. Karakter-karakter utama dalam game ini bakal sering bepergian melintasi waktu untuk mendapatkan rekan, mengumpulkan peralatan, dan memperoleh informasi yang bakal membantu dalam perjalanan mereka. Kelompok pejuang ini juga bisa mengakses End of Time, yang menjadi penghubung untuk bepergian ke berbagai zaman, untuk berikutnya mendapatkan mesin waktu yang membuat mereka bisa melintasi waktu dengan mudah. Chrono Trigger sendiri mengisahkan tentang petualangan Crono bersama dua rekannya yaitu Lucca dan Marle, yang tidak sengaja memasuki gerbang waktu. Saat pergi ke masa depan, mereka menyadari bakal terjadi peristiwa kiamat yang disebabkan makhluk alien parasit bernama Lavos. Ketiganya lantas memulai perjalanan melintasi waktu untuk mencari cara menghentikan makhluk tersebut. Sepanjang perjalanan mereka bertemu dengan rekan-rekan baru dari berbagai masa yang kemudian bergabung dengan mereka dalam petualangan epik tersebut. Di antaranya yaitu ksatria katak dari abad pertengahan bernama Frog, robot pintar dari masa depan bernama Robo, perempuan petarung primitif dari zaman purbakala bernama Ayla, serta penyihir jahat dari zaman kegelapan bernama Magus. Ceritanya terbilang kompleks dan dramatis, namun dengan bumbu-bumbu humor yang bakal membuat pemain tergelak. Salah satunya adalah Golem Boss, karakter bos yang muncul di atas pesawat Blackbird. Golem Boss sangat mudah dikalahkan dibandingkan anak buahnya, hanya dikarenakan dia takut ketinggian. Belum lagi adegan saat Ozzie menarik katrol memunculkan dua monster ke atas, yang kemudian jatuh begitu saja ke bawah sebelum pemain sempat melawannya. Ceritanya pun romantis, tergambar dari chemistry yang tampak di antara Crono dan Marle, pun antara Lucca dan Robo. Dan bukan itu saja, Crono Trigger termasuk salah satu RPG langka yang menawarkan jalinan cerita mendalam, dengan pengembangan karakter yang sangat kuat. Setiap karakter memiliki ceritanya masing-masing, membuat pemain bakal terhanyut dalam kisah tragis dan dramatis yang terjadi di antara mereka semua. Cerita dalam dan penuh konflik dalam game ini sukses menyampaikan sebuah pesan yang menurutku positif tentang bagaimana menjalani kehidupan. Memainkan game ini membuatku mengenang kembali dan memikirkan kejadian-kejadian yang pernah terjadi dalam hidupku di masa lalu. Khususnya tentang apa yang ingin kuubah dari hidupku di masa lalu, serta tentang apa yang akan kulakukan di masa depan. Entahlah, menurutku game ini merupakan game yang sangat emosional dan berhasil dengan sukses membawaku ke alam fantasi perjalanan waktu. Dari segi visual, Chrono Trigger menampilkan kualitas gambar terbaik di eranya. Dengan berbagai efek canggih menghiasi sepanjang permainan. Mulai dari tampilan perjalanan gerbang waktu yang futuristik, hingga efek-efek serangan spesial yang mengagumkan. Setiap karakter pun digambar detil, dengan karakter-karakter yang didesain oleh sang maestro Akira Toriyama. Jadi jangan heran bila kalian menemukan kemiripan karakter-karakternya dengan karakter-karakter Dragon Ball. Sementara untuk musik dan suaranya, Chrono Trigger merupakan yang terbaik. Setiap musik latarnya sukses menghidupkan kisah epik perjalanan waktu dalam game ini. Beberapa musik terdengar begitu ceria, beberapa terdengar begitu sedih, seirama dengan alur cerita yang tengah terjadi. Tak heran bila game ini disebut-sebut sebagai game dengan soundtrack terbaik di mesin SNES. Musiknya bahkan masih terngiang-ngiang di kepalaku sampai saat ini.
Secara keseluruhan, Chrono Trigger adalah sebuah game berkualitas yang menarik dan sayang untuk dilewatkan khususnya bagi para penggemar RPG. Gameplay yang sederhana, inovatif dan cepat, serta adegan pertarungan yang keren membuat game ini sangat seru untuk dimainkan. Kualitas gambar dan suara yang fantastis semakin menghidupkan permainannya yang semakin menantang seiring progres permainan. Pun dengan ceritanya yang bakal membuat pemain terhanyut dalam kisah perjalanan waktu yang epik dan dramatis serta sangat menyentuh hati. Belum lagi beragam ending berbeda dengan pilihan new game+, menjadikan game ini memiliki replay value yang tinggi untuk dimainkan berkali-kali. Ini adalah game yang sempurna. (luk) Setelah sebelumnya menampilkan daftar 10 game Nintendo Entertainment System (NES) terfavorit, kali ini weblog Elmaulana akan kembali merilis daftar game terfavoritnya, kali ini untuk versi super dari NES, apalagi kalau bukan Super NES alias SNES. Mesin generasi keempat dari Nintendo ini merupakan evolusi dari NES, dengan kemampuan grafis 16-bit. Kualitas gambar dan audionya lebih tajam, setara dengan mesin arcade 16-bit kala itu. Di antara para pesaingnya di generasi keempat di antaranya Sega Genesis/Mega Drive dan Turbografk, SNES merupakan yang terbaik. Selain menampilkan game-game ikonik dari Nintendo yang asyik punya, SNES juga memiliki daftar game-game dari developer lain yang berkualitas dan menyajikan gameplay menawan. Sebagian besar di antaranya bahkan masih sangat populer di masa sekarang.
Nah, di antara ratusan game tersebut, sepuluh di antaranya menjadi game yang paling kufavoritkan untuk mesin yang akrab kusebut Super Nintendo ini. Apa saja gamenya? Langsung saja kita mulai hitungan mundurnya! UPDATE!!! Menentukan 10 game SNES terfavorit di antara ratusan game yang ada di mesin ini bukanlah perkara mudah. Kenyataannya, ada lebih dari 10 game di SNES yang kufavoritkan. Karenanya, aku memutuskan untuk menambahkan 15 lagi judul game terfavorit di daftar ini, mulai dari nomor 11 sampai nomor 25. Dan inilah dia daftar 25 game SNES terfavorit versi Elmaulana Game Weblog selengkapya! PERHATIAN!!! DAFTAR INI BAKAL PANJANG!!! Company of Heroes adalah game real time strategy bersetting perang dunia kedua dengan lokasi di benua Eropa. Dalam permainan misi, kita akan bermain sebagai pihak Allies (sekutu) dalam menumbangkan pasukan Axies (poros). Misi campaign yang ada dalam game ini berdasarkan kejadian yang nyata-nyata terjadi. Sementara itu dalam menu skirmish, kita bisa memilih menjadi pihak Allies atau Axies.
Gameplay yang ditampilkan oleh game ini sangat baik, walaupun terasa sulit pada awalnya. Nilai tambah game ini ada pada kualitas gambar dan suaranya yang realistis. Dalam layar permainan aktif, pemain dapat melakukan pembesaran/zoom pada personel tentara sehingga kamera akan mendekat dan akan memperlihatkan dtil dari setiap unit yang kita zoom. Jadi dalam game ini kita tak hanya disajikan pertempuran dengan unit-unit militer skala kecil saja seperti kebanyakan game RTS sebelumnya, namun kita juga dapat merasakan pertempuran dari sudut pandang unit dan berbagai frame yang kita kehendaki. Dengan kualitas gambar yang bagus, tentu saja movie dari game ini juga sudah pasti bagus. Bahkan, memainkan game ini layaknya sedang menonton sebuah film perang sekelas A Bridge too Far. Setiap keberhasilan objectif yang kita miliki, game akan menampilkan cuplikan adegan film yang akan diteruskan dengan permainan kita. Dengan kemampuan zoom, kita pun dapat bermain sekaligus menjadi sutradara dari film perang kita sendiri. Unit-unit militer dan kendaraan perang yang ditampilkan mengikuti pasukan tempur yang ada dan sesuai dengan keadaan perang dunia kedua. Benar-benar mirip. Kita bahkan bisa menemukan kendaraan yang menjadi cikal bakal MLRS. Kelemahan game ini ada pada suasana permainan dan juga misi yang semakin jauh akan semakin terasa membosankan. Suasana yang hampir sama sepanjang permainan dan juga misi yang kurang atraktif membuat pemain mudah jenuh. Satu lagi catatan dari penulis, rating dari game ini adalah dewasa, tak seperti game-game RTS lainnya yang kebanyakan memiliki rating remaja. Rating tersebut sangat beralasan mengingat banyaknya adegan-adegan yang memperlihatkan darah dan kekerasan yang tidak layak dilihat oleh anak-anak dan remaja., apalagi kalau kita memperbesar dan memperjelas gambarnya. Secara keseluruhan, bila Anda mencari game RTS bersetting perang dunia kedua dengan kualitas yang bagus, game ini adalah jawabannya. (luk) Typershark adalah game puzzle edukasi mengetik ringan dari PopCap yang hadir dalam PC sistem Windows. Terdapat tiga mode permainan dalam game ini. Yang pertama yaitu typing tutor, dimana kita dapat belajar mengetik melalui tutorial-tutorial singkat yang disajikan oleh game ini. Tipe permainan ini menggunakan sistem pengetikan sepuluh jari, sehingga nantinya akan sangat membantu kita di dalam dunia kerja.
Mode yang kedua yaitu mode petualangan. Dalam mode ini kita bermain sebagai seorang penyelam/diver yang sedang memburu harta karun di dalam lautan yang penuh dengan hiu yang ganas dan berbahaya. Sepanjang perjalanan kita bakal menemukan petunjuk-petunjuk harta karun tersebut, serta berhadapan dengan beragam jenis ikan hiu yang siap untuk memangsa kita. Mulai dari hiu kepala palu hingga hiu hantu, sampai hiu macam siap menghadang di dalam lautan. Untuk dapat mengalahkan hiu-hiu ganas tersebut, kita harus mengetikkan huruf-huruf yang tercetak di tubuh masing-masing hiu itu pada keyboard komputer kita. Itulah kenapa game ini diberi judul Typer Shark! Bila kita berhasil mengalahkan semua hiu dan sampai pada dasar laut, kita akan masuk ke dalam babak bonus yang akan mengantar kita memasuki level/babak/stage selanjutnya yang semakin sulit. Semakin tinggi dan jauh perjalanan level kita, kita akan bertemu dengan jenis-jenis hiu yang baru. Ditambah lagi, pada setiap akhir level kita akan berhadapan dengan bos yang tangguh dan membutuhkan kecepatan tangan lebih untuk bisa mengalahkannya. Mode permainan yang ketiga adalah Abyss. Sistemnya sama seperti time trial, kita dituntut membunuh hiu sebanyak dan selama mungkin hingga kita mati (maksudnya karakter penyelam yang kita mainkan). Pada mode ini kita bisa berkompetisi dengan rekan-rekan kita untuk mendapatkan hilai terbaik alias High Scores. Mode ini pun bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu luang. Secara garis besar kualitas gambar dan suara dari game ini tergolong bagus. Gameplay pun mudah dan memungkinkan kita untuk dapat belajar mengetik dengan baik dan benar. Tingkat kesulitan yang dihadirkan sanggup membuat kita tidak cepat bosan dalam memainkannya karena nantinya akan muncul tingkat kecakapan kita dalam memainkan permainan ini. Tentunya selain unsur permainan, game ini juga dapat membantu para pemainnya untuk dapat mengetik dengan lancar pada keyboard komputer. Jadi, game ini bisa juga disebut sebagai game pendidikan atau edukasi. Sebuah game bermutu dan berkualitas yang sangat saya sarankan untuk dimainkan baik bagi siapa saja tanpa batasan umur. (luk) Age of Mythology adalah terobosan baru yang membawa mitos dan legenda ke dalam dunia game Real Time Strategy atau RTS. Game buatan Ensemble Studio ini menyajikan pertempuran yang lain daripada kebanyakan game RTS karena membawa unsur pemujaan dewa ke dalamnya. Dirilis tahun 2002, game ini mengambil setting zaman peradaban kuno dimana masyarakatnya masih sangat kuat memegang kepercayaan Polytheisme.
Ada tiga peradaban yang dapat kita pilih untuk dimainkan yaitu peradaban Yunani, Mesir dan Skandinavia. Setiap peradaban memiliki mitos, legenda, dan dewa tersendiri. Dalam permainan, pemain akan memilih salah satu peradaban dengan salah satu dewa utama (major god) yang akan menuntun arah peradaban. Mereka di antaranya yaitu dewa-dewa yang sudah kita kenal, yaitu Zeus, Ra, Poseidon, dan Thor. Untuk dapat berkembang pada zaman yang lebih baik, pemain harus memenuhi persyaratan yang ada dan memilih dewa rendah (minor god) yang akan membantu peradaban berjalan lebih baik. Ada dua pilihan minor god dalam tiap peralihan zaman, namun pemain hanya boleh memilih satu saja di antara mereka. Masing-masing minor god yang dipilih akan memunculkan kekuatan dewa, improvement, dan makhluk mitos yang berbeda-beda. Beragam variasi kekuatan dewa tersedia untuk digunakan, mulai dari tornado, meteor, badai salju, bahkan tsunami. Begitu pula dengan makhluk mitos dan dongeng hadir di sini seperti Phoenik, Cyclops, Troll, hingga Leviathan. Yang pasti, hampir semua unsur dalam mitologi Yunani, Mesir dan Skandinavia ada dalam game ini. Untuk pilihan Campaign, hanya tersedia satu jenis campaign yang linier dengan permulaannya berasal dari peradaban Atlantis. Kisah dalam misi campaign diambil dari dongeng dan legenda yang berkembang. Dalam campaign, kita akan menelusuri kisah-kisah mitos dan legenda dari tiap-tiap peradaban yang ada. Uniknya, pilihan campaign edisi emas dapat diunduh secara gratis dari situs resmi game ini. Dari segi penampilan, kualitas gambar dan suara dari game ini terbilang baik, setara dengan kualitas gambar game Empire Earth (atau bahkan lebih). Untuk urusan gameplay, Ensemble studio telah menyempurnakan setiap gameplay yang ada pada Age of Empires II ke dalam game ini. Sehingga jangan heran bila pola permainannya hampir sama. Secara garis besar Age of Mythology adalah game yang bagus dan berkualitas karena telah membawa sebuah terobosan baru dalam dunia game RTS yang sebelumnya dikuasai oleh jenis-jenis pertempuran tradisional dan modern. Sebuah ide yang sangat baik menghadirkan kisah legenda rakyat ke dalam sebuah permainan RTS. Mungkin hanya ada satu kelemahan dalam game ini yaitu hanya melibatkan tiga peradaban saja, padahal masih ada peradaban lain yang memiliki kisah dan mitologi yang kompleks seperti India dan China. Bisa dibilang Age of Mythology adalah varian Age of Empire II, dengan menambahkan unsur milotogi ke dalam peradabannya. (luk) Bila bicara game Real Time strategy (RTS) di PC, maka Command & Conquer adalah jagonya. Lewat seri pertamanya, Tiberian Dawn, seri yang akrab disingkat C&C ini sukses mempopulerkan genre RTS kepada para gamer di dunia. Namun seri keduanya yaitu Tiberian Sun yang mendapatkan tempat di hatiku sebagai game RTS terfavorit, bersama dengan Red Alert 2 yang juga masih masuk dalam serial C&C.
Dirilis tahun 1999, Tiberian Sun mengambil setting tiga puluh tahun setelah kejadian dalam game Tiberian Dawn yaitu di bumi tahun 2030. Mineral alien misterius yang disebut Tiberium terus menyebar ke seluruh permukaan bumi dan membuat kehidupan umat manusia semakin terdesak. Global Defense Initiative (GDI) yang berhasil mengalahkan Brotherhood of NOD pada Perang Tiberian pertama pun kini disibukkan dengan usaha untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Di lain pihak, faksi Brotherhood of NOD kembali muncul untuk menyelesaikan misinya dalam merebut kekuasaan atas Tiberium dan menjadi penguasa bumi. Kane, pemimpin kharismatik NOD secara misterius kembali hidup dan mengambil alih kekuasaan atas Brotherhood yang telah terpecah belah setelah kekalahan tiga puluh tahun yang lalu. Menyadari kenyataan ini, GDI tak tinggal diam. Tugas mereka bertambah karena harus menghancurkan NOD. Mereka tidak sendiri, ada The Forgotten, kelompok mutan hasil percobaan Tiberium yang terlupakan, yang lantas memutuskan membalas dendam pada NOD. Seperti game sebelumnya, Tiberian Sun menawarkan dua campaign mission, yaitu versi GDI dan NOD. Untuk pertama kalinya dalam sejarah C&C, Tiberian Sun menawarkan skirmish mode yang memungkinkan pemain mengatur pasukan serta strategi demi memenangkan pertempuran dalam World Domination Tour. Pemain bisa memilih bermain sebagai protagonist GDI atau antagonist NOD. Perubahan secara radikal C&C terjadi pada seri ini, dimana gameplay lebih terasa hidup dengan berbagai elemen-elemen RTS yang baru dan terbilang kontroversial. Elemen-elemen inilah yang kemudian kembali digunakan dan dikembangkan pada Red Alert 2. Tentu saja terjadi perubahan besar dalam unit dan struktur yang dimiliki masing-masing kelompok, mengingat selisih waktu tiga puluh tahun sejak pertempuran pertama. Dalam Tiberian Sun, Westwood selaku pengembang menawarkan unit-unit dan struktur-struktur baru yang lebih canggih dan futuristik. Di faksi GDI ada Wolverine, Titan, dan Mammoth, sementara faksi NOD memiliki Cyborg, Devil Tongue, Cyborg Commander, dan Mutant Hijacker. Senjata-senjata canggih pun mengalami peningkatan level seperti Ion Cannon yang menakjubkan untuk GDI dan Nuclear Missile yang mematikan dan beracun untuk NOD. AI komputer mungkin terasa tinggi dan sulit dikalahkan, tapi disitulah tantangannya bagi pemain. Kualitas gambar Tiberian Sun tidak mengecewakan. Tampilannya jernih dan lebih baik dari prekuelnya. Suara dan efeknya pun terdengar serasi dengan skema pertempuran yang ditawarkan ditambah lagi dengan film pendukung yang menarik, semakin menghidupkan konflik panas antara GDI dan NOD. Secara keseluruhan game ini tampil sederhana namun dengan kualitas terbaik. Sebuah game wajib untuk penggemar game bergenre strategi perang atau RTS. (luk) |
Game
Beberapa catatan pendek tentang pengalamanku memainkan video game. Arsip
October 2015
Kategori
All
|