Hingga kemudian di 2004, aku membaca sebuah review game Dragon Ball berjudul Dragon Ball: Advanced Adventure di salah satu majalah game. Dalam review tersebut, disebutkan bahwa judul game yang terbit untuk mesin Game Boy Advance (GBA) tersebut menampilkan genre petualangan, dengan jalan cerita mulai dari pertama kali Goku memulai perjalanan mencari Dragon Ball bersama Bulma.
Dalam beberapa screenshot yang ditampilkan di review itu, tampak gambar arena dan pertarungan World Torunament. Membaca dan melihat gambar-gambar dalam review itu, lantas timbul keinginan untuk dapat memainkan game tersebut. Aku ingin 'merasakan' petualangan Dragon Ball dalam bentuk game, setelah sempat mengikuti manga dan animenya dulu. Melihat gambar-gambar itu, membuatku terkenang nostalgia sewaktu kecil.
Namun keinginan itu baru bisa terlaksana di 2011 lalu melalui emulator. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya kesampaian juga hasrat merasakan petualangan Dragon Ball ala video game. Dan benar saja, gameplay Dragon Ball: Advanced Adventure persis seperti yang diulas majalah game yang pernah kubaca tersebut. Di sini, aku memainkan karakter Goku yang berpetualang dalam dunia game platform dua dimensi, mengalahkan setiap musuh yang ditemuinya sepanjang perjalanan mencari Dragon Ball.
Jalan ceritanya sama persis dengan jalan cerita manga dan anime. Pertarungan-pertarungannya pun dibuat mirip dengan scene dalam manga Dragon Ball. Sayangnya, jalinan cerita hanya ditampilkan sekilas. Sehingga mungkin gamer yang belum pernah membaca kisahnya akan bingung. Terdapat juga beberapa bagian cerita yang tak ditampilkan, padahal menurutku, apabila scene-scene itu ditampilkan, akan semakin menambah khazanah game ini. Salah satunya yaitu scene yang menampilkan Chi-Chi atau Rice. Namun, perpaduan gameplay dan story dalam game ini menurutku telah cukup representatif.
Salah satu unsur yang menyenangkan dari game ini adalah gameplay yang tidak monoton. Sebagai 2D platformer, kita tidak hanya menggerakkan karakter ke kanan, melompat, menghajar musuh. Melainkan, kita dapat melakukan aksi-aksi lainnya, seperti bertarung di udara mengendarai Flying Nimbus, atau bermain dalam arena World Tournament yang terasa sangat menantang. Apalagi ada mode multiplayer yang memungkinkan pertarungan antar player, memunculkan genre fighting one on one yang selama ini lekat dengan serial Dragon Ball.
Salah satu inovasi dalam game ini adalah, player tidak hanya main gebuk di sepanjang permainan. Namun juga mesti berpikir bagaimana cara mengalahkan lawan. Karena, terdapat lawan yang memiliki cara-cara khusus untuk dikalahkan. Salah satunya monster yang baru bisa digebukin dengan tongkat ajaib setelah terlebih dulu dibekukan, dengan menghancurkan tembok ruangan. Juga, ada area di mana player mesti memperhatikan pintu yang dimasuki dengan teliti agar dapat menemukan jalan keluar.
Saga Dragon Ball yang disajikan game ini sendiri dimulai dari pertemuan Goku dengan Bulma, berhadapan Emperor Pilaf, berguru pada Master Roshi, mengikuti World Tournament, melawan Red Ribbon Army, hingga melawan King Piccolo. Mengikuti setiap jalinan ceritanya, membuatku kembali teringat pada kisah Dragon Ball yang kubaca saat masih kecil dulu. Secara garis besar, Dragon Ball: Advanced Adventure berhasil menghadirkan suasana Dragon Ball dengan sangat apik ke dalam wujud video game. Didukung gameplay yang menarik, jalinan cerita yang runtut, serta berbagai pilihan mode yang disajikan, Dragon Ball: Advanced Adventure menjadi Dragon Ball Action Packed yang sangat sayang dilewatkan!
KAME-KAME-HA! (luk)