Memainkan game ini, membuatku terbawa dalam atmosfer duel senjata tajam yang sekali lagi, begitu brutal. Dalam game ini, pemain dituntut untuk bisa bergerak cepat sembari menyayatkan senjatanya ke tubuh musuh. Pemain juga dituntut bergerak cepat menghindari setiap serangan lawan. Karena sekali luput, bakal sangat berbahaya. Aksi menyerang, menangkis, dan melompat itulah yang akan ditemui pemain di sepanjang permainan yang bisa dimainkan dua orang secara berlawanan ini.
Ada 14 karakter yang bisa kita mainkan dalam seri kedua Samurai Shodown, yang di Jepang disebut Samurai Spirits ini. Selain kembalinya karakter-karakter dari seri pertamanya, ada tambahan beberapa karakter baru. Masing-masing karakter memiliki jenis pedang atau senjata tajamnya masing-masing, dengan masing-masing latar belakang yang membawa mereka dalam pertarungan berdarah ini. Masing-masing karakter juga memiliki serangan spesialnya yang berbeda-beda, yang membutuhkan kelincahan tangan pemain untuk bisa memunculkannya.
Seperti seri pertamanya, meski memiliki judul ‘Samurai’, namun duel di game ini bukan hanya menggunakan pedang. Sebagian karakter menggunakan senjata tajam yang bukan pedang, seperti belati, rantai, tombak, hingga cakar besi. Ada juga yang tidak menggunakan senjata tajam, namun menggunakan senjata dengan kemampuan mematikan seperti beton, tongkat, atau tangan besi. Bila dihitung, tujuh karakter menggunakan pedang sementara tujuh karakter menggunakan senjata jenis lainnya. Untuk para karakter berpedang pun tidak semuanya menggunakan pedang samurai, ada yang menggunakan pedang anggar dan pedang ninja.
Semua elemen dalam game ini berhasil mewujudkan atmosfer pertarungan yang begitu cepat dan brutal. Mulai dari gambar dan musik, semuanya memiliki kualitas 16-bit terbaik di zamannya. Warna yang ada dalam game ini begitu tajam, termasuk warna darah itu sendiri. Latar belakang setiap stage yang menjadi arena bertarung tampak sangat hidup dengan tampilan lingkungan alam maupun interior bangunan, dengan keramaian penonton yang menyaksikan duel.
Masing-masing karakter memiliki stage tersendiri, dengan arena duel yang tersaji secara interaktif. Dalam setiap stage, terdapat benda-benda yang bisa hancur atau terpotong selama pertarungan. Misalnya pada stage yang menampilkan hutan bambu di musim dingin, terdapat pohon bambu yang bisa terpotong apabila terpapar sayatan pedang. Pun dengan ekspresi para penonton yang turut berubah sesuai kondisi pertarungan. Misalnya dalam stage Haohmaru, kekasih Haohmaru yang menyaksikan duel bakal berbalik ketika Haohmaru kalah.
Satu lagi hal menarik yang ada pada arena duel yaitu ukurannya yang terbilang luas, melebihi layar televisi. Dalam hal ini, kamera game akan bergerak dinamis dengan zoom out atau zoom in, bergantung pada pergerakan karakter. Berbeda dengan game-game fighting sejenis yang kebanyakan menggunakan kamera dengan pergerakan dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Interaktivitas arena ini semakin komplet dengan kehadiran maling yang melemparkan daging dan bom ke arena, serta kemunculan Kuroko, sang juri pertandingan yang dalam seri kedua ini bisa menjadi lawan pertarungan.
Setiap stage yang ada memiliki musik latarnya masing-masing. Musik tersebut disesuaikan dengan kondisi arena. Misalnya stage Nakoruru terdengar lembut disesuaikan dengan suasana desa yang begitu bersahabat, atau musik di stage Sieger yang begitu menghentak disesuaikan dengan suasana kerajaan dengan riuhnya para prajurit. Dengan variasi musik tersebut, membuat serunya pertarungan menjadi semakin terasa. Ditambah lagi dengan efek suara pedang dan senjata, termasuk suara para karakternya. Mendengarkan suara adu pedang tak pernah sebagus yang ada game ini.
Untuk fitur-fitur gameplay-nya, Samurai Shodown II terbilang kaya. Di sini terdapat POW meter, yang ketika aktif, bisa memungkinkan karakter mengeluarkan serangan super spesial yang mematikan. POW meter ini dilengkapi dengan kombinasi tombol yang mesti ditekan untuk memunculkan serangan tersebut. Serangan spesial ini bervariasi pada masing-masing karakter, disesuaikan dengan latar belakang karakter masing-masing. Meski menghadirkan instruksi tombol, namun kombinasi tombol tersebut cukup sulit diikuti dan membutuhkan kelincahan tangan.
Selain POW meter, ada juga metode offense blocking, yang memungkinkan pemain menangkis serangan lawan, dengan mempersiapkan serangan balik saat pertahanan lawan terbuka. Fitur yang juga disebut ‘parry’ ini terbilang pertama kali ada dalam game fighting, yang kemudian diadaptasi oleh game-game fighting lain seperti Weaponlord dan Street Fighter III. Sama seperti seri pertamanya, Samurai Shodown II juga menghadirkan fitur pertemuan pedang, di mana kedua pedang petarung saling tertahan dan kedua petarung mesti mampu melucuti senjata lawan.
Salah satu hal yang membuatku menggemari judul ini adalah adanya finishing touch yang terbilang brutal. Tergantung pada serangan terakhir yang dilayangkan, pemain bisa menyayat dada lawan hingga memunculkan semburat darah yang begitu deras, atau pemain bisa membelah tubuh lawan menjadi dua. Menurutku efek ini merupakan efek yang realistis dan sangat mungkin terjadi dalam duel pedang. Bagiku, kondisi ini bisa memberikan suatu perasaan kemenangan yang sangat menyenangkan bagi pemain di akhir permainan. Benar-benar brutal dan berdarah.
Secara keseluruhan, Samurai Shodown adalah salah satu mahakarya SNK, salah satu game terbaik untuk mesin Neo Geo. Game ini layak disejajarkan dengan Street Fighter II, bahkan bisa menjadi poin terkuat SNK di genre fighting. Berbeda dengan game-game fighting SNK lainnya yang berusaha mengekor Street Fighter II, Samurai Shodown hadir dengan konsep dan tema yang original, dengan karakter yang juga original. Bisa dibilang, ini adalah game fighting paling orisinal yang pernah dimiliki SNK. (luk)