Fighting, 1-on-1 combat, tournament fighters, alias berantem satu lawan satu, merupakan salah satu genre video game favoritku. Rasanya seru dapat bertarung dengan karakter favoritku, dengan jururs-jurus dan gerakan yang keren melawan setiap lawan. Dalam perjalanannya, sudah banyak game bergenre fighting yang aku mainkan. Mulai dari game-game buatan Capcom, SNK, Namco, hingga Nintendo. Di antara banyak game fighting, ada 10 judul yang menurutku merupakan game fighting terbaik alias paling kufavoritkan. Kriterianya adalah game tersebut memiliki daftar karakter yang seimbang, unik, tidak pasaran; memilikialur cerita yang menarik; grafis dan suara yang keren; dan tentunya gameplay yang menantang sekaligus adiktif. Berikut ini daftar 10 game fighting terbaik versi blog game Elmaulana. 10. Fighter Destiny 2 Salah satu game fighting terbaik di konsol Nintendo 64. Fighter Destiny 2 hadir dengan gameplay yang unik, karena kemenangan kita bukan ditentukan lewat health bar terbanyak, melainkan ditentukan dengan sistem point berdasarkan gerakan-gerakan mematikan dan kuncian tertentu. Karakter-karakternya mungkin terlihat generik, tapi cukup bervariasi bila dibandingkan game-game sejenis lainnya. Karakter favoritku dalam game ini adalah Ninja. 9. Tekken 5 Aku tidak terlalu menggemari serial game tinju besi alias Tekken dari Namco. Tapi membuat daftar game fighting terbaik tanpa memasukkan judul ini rasanya kurang pas. Apalagi Tekken sendiri terkadang seru dimainkan. Nah, di antara seri-serinya, Tekken 5 mungkin yang terbaik yang pernah kumainkan. Pasalnya dalam game ini, selain game utamanya Tekken 5, kita juga bisa memainkan tiga game Tekken lainnya, yaitu Tekken yang pertama, Tekken 2, dan Tekken 3. Jadi bisa dibilang empat game jadi satu. Karakter favoritku dalam game ini adalah Hwoarang. 8. The King of Fighters '98: The Slugfest Seri ini diklaim oleh banyak penggemar sebagai game terbaik di antara judul-judul The King of Fighters lainnya. Dibeli label ‘special edition’, KOF 98 menghadirkan semua karakter dalam serial ini mulai seri tahun 1994 sampai 1997 secara komplet. Kalau bicara gameplay-nya sih, standar game KOF, dengan beberapa polesan yang menjadikannya lebih menantang. Karakter favoritku dalam game ini ya tentu saja keluarga Sakazaki: Takuma, Ryo, dan Yuri. 7. Bloody Roar II Game ini merupakan salah satu game PlayStation favoritku, yang kerapkali kumainkan di rental terdekat saat masih remaja dulu. Yang membuatku menyukai game ini adalah fitur perubahan karakter menjadi versi binatang yang terlihat sangar dan tentu saja, buas. Duel antar karakter terlihat begitu hidup, dengan tema pertarungan antar siluman yang begitu terasa, walaupun sebenarnya mereka ini bukan siluman. Karakter favoritku dalam game ini yaitu Yugo dan Gado. 6. Mortal Kombat: Deception Bila Bloody Roar II adalah salah satu game PlayStation favoritku, maka Mortal Kombat: Deception (MKD) adalah favoritku di konsol PlayStation 2. MKD menghadirkan pertarungan brutal Mortal Kombat dengan begitu apik dalam format tiga dimensi. Dengan setiap arenanya memiliki jebakan-jebakan yang bisa dimainfaatkan untuk menghabisi lawan. Game ini juga terbilang kaya fitur, di antaranya fitur RPG dalam wujud Mortal Kombat: Konquest, serta dua mini game Puzzle Kombat dan Kombat Chess. Karakter favoritku dalam game ini adalah Ermac. 5. Garou: Mark of the Wolves Seri terakhir Fatal Fury, yang kurang mendapat promosi ini nyatanya adalah yang terbaik di antara game-game Fatal Fury lainnya. Setiap karakternya hadir begitu seimbang, dengan jurus-jurus yang begitu keren dan latar belakang cerita yang menarik. Apalagi didukung grafis dan sound yang keren. Untuk pertama kalinya SNK mampu menyaingi Street Fighter dalam hal gamplay. Karakter favoritku dalam game ini adalah Hotaru Futaba, serta dua anak Kim Kaphwan, Baek Doh San dan Kim Dong Un. 4. Super Smash Bros. Sebuah project iseng dari Hal Laboratory yang di luar dugaan sukses besar dan menjadi populer bahkan hingga saat ini. Game ini mempertemukan karakter-karakter ikonik Nintendo mulai dari Mario, Link, Pikachu, Kirby, hingga Fox dalam arena pertarungan yang begitu seru. Sistem pertarungannya pun terbilang unik dengan persentasi serangan yang terjadi. Game ini jadi semakin seru bila dimainkan secara multiplayer hingga empat pemain. Bisa dibilang game ini merupakan game fighting crossover terbaik yang pernah ada. Mengenai karakter favoritku dalam game ini, semuanya adalah favoritku! 3. Street Fighter III: 3rd Strike Rasanya seperti dosa bila tidak memasukkan game ini ke dalam daftar game fighting terbaik. Apalagi serial ini merupakan salah satu favoritku di genre berantem. Dan lagi, sulit untuk menentukan seri mana yang terbaik, antara Street Fighter II dengan Street Fighter III. Tapi pilihan akhirnya jatuh pada Street Fighter III yang hadir begitu gelap, dengan daftar karakter yang benar-benar baru dan keren. Game ini benar-benar berkualitas dalam berbagai segi, mulai dari gameplay, grafis, dan sound. Karakter favoritku dalam game ini adalah Dudley si petinju. 2. SVC Chaos: SNK Vs. Capcom Aku tak percaya menulis ini, tapi SVC Chaos nyatanya adalah game fighting yang paling berkesan bagiku. Walaupun game ini terasa kacau, dengan atmosfer yang kelam, dan daftar karakter yang tidak seimbang serta tidak populer, tapi toh aku tetap saja memainkannya berkali-kali hingga saat ini. Aku tidak tahu benar apa alasanku menjadikannya sebagai salah satu favoritku, mungkin saja justru karena kekacauan tersebut. Dan mungkin juga karena rasanya menarik melihat karakter-karakter Capcom dalam grafis SNK. Karakter favoritku dalam game ini adalah Mr. Karate dan... kupikir semuanya. 1. Samurai Shodown II Inilah dia game fighting terbaik versi blog Elmaulana! Ya meskipun aku jarang memainkannya, tapi rasanya sulit untuk menentukan judul lain untuk peringkat wahid daftar ini kecuali Samurai Shodown II. Game ini hadir dengan para petarung bersenjata tajam yang unik, berkarakter dalam, serta begitu seimbang satu sama lain. Gameplay-nya keren, dengan tempo begitu cepat, kombinasi jurus yang keren, dan tentunya, adegan saling sayat dengan efek darah memuncrat yang begitu sadis. Dan karakter favoritku dalam game ini adalah Nakoruru. Itulah tadi daftar 10 game fighting terbaik versi blog game Elmaulana. Sebenarnya di luar 10 game di atas, ada judul-judul lain yang kufavoritkan, di antaranya Rage of the Dragons, Marvel Vs. Capcom, dan Killer Instinct. Dan sampai sekarang pun aku masih sering mencari dan memainkan game-game fighting terbaru yang belum pernah kumainkan sebelumnya, menjadikan semakin banyak game fighting yang kufavoritkan. Jadi, apa saja game fighting favorit kalian? Jangan segan berbagi di kotak komentar ya! (luk)
2 Comments
Bagi banyak gamer fighting, Mortal Kombat mungkin menjadi game fighting paling brutal dan berdarah. Namun bagiku, Samurai Shodown II adalah game fighting paling brutal dan berdarah yang pernah kumainkan. Game ini sukses menyajikan serunya pertarungan pedang yang penuh darah, dengan logika yang masuk akal. Dalam game ini, darah bukan muncul begitu saja setiap kali terjadi serangan. Namun, terjadi begitu alami, ketika pedang dan senjata yang tajam mengoyak bagian tubuh petarung yang ada.
Memainkan game ini, membuatku terbawa dalam atmosfer duel senjata tajam yang sekali lagi, begitu brutal. Dalam game ini, pemain dituntut untuk bisa bergerak cepat sembari menyayatkan senjatanya ke tubuh musuh. Pemain juga dituntut bergerak cepat menghindari setiap serangan lawan. Karena sekali luput, bakal sangat berbahaya. Aksi menyerang, menangkis, dan melompat itulah yang akan ditemui pemain di sepanjang permainan yang bisa dimainkan dua orang secara berlawanan ini. Ada 14 karakter yang bisa kita mainkan dalam seri kedua Samurai Shodown, yang di Jepang disebut Samurai Spirits ini. Selain kembalinya karakter-karakter dari seri pertamanya, ada tambahan beberapa karakter baru. Masing-masing karakter memiliki jenis pedang atau senjata tajamnya masing-masing, dengan masing-masing latar belakang yang membawa mereka dalam pertarungan berdarah ini. Masing-masing karakter juga memiliki serangan spesialnya yang berbeda-beda, yang membutuhkan kelincahan tangan pemain untuk bisa memunculkannya. Seperti seri pertamanya, meski memiliki judul ‘Samurai’, namun duel di game ini bukan hanya menggunakan pedang. Sebagian karakter menggunakan senjata tajam yang bukan pedang, seperti belati, rantai, tombak, hingga cakar besi. Ada juga yang tidak menggunakan senjata tajam, namun menggunakan senjata dengan kemampuan mematikan seperti beton, tongkat, atau tangan besi. Bila dihitung, tujuh karakter menggunakan pedang sementara tujuh karakter menggunakan senjata jenis lainnya. Untuk para karakter berpedang pun tidak semuanya menggunakan pedang samurai, ada yang menggunakan pedang anggar dan pedang ninja. Semua elemen dalam game ini berhasil mewujudkan atmosfer pertarungan yang begitu cepat dan brutal. Mulai dari gambar dan musik, semuanya memiliki kualitas 16-bit terbaik di zamannya. Warna yang ada dalam game ini begitu tajam, termasuk warna darah itu sendiri. Latar belakang setiap stage yang menjadi arena bertarung tampak sangat hidup dengan tampilan lingkungan alam maupun interior bangunan, dengan keramaian penonton yang menyaksikan duel. Masing-masing karakter memiliki stage tersendiri, dengan arena duel yang tersaji secara interaktif. Dalam setiap stage, terdapat benda-benda yang bisa hancur atau terpotong selama pertarungan. Misalnya pada stage yang menampilkan hutan bambu di musim dingin, terdapat pohon bambu yang bisa terpotong apabila terpapar sayatan pedang. Pun dengan ekspresi para penonton yang turut berubah sesuai kondisi pertarungan. Misalnya dalam stage Haohmaru, kekasih Haohmaru yang menyaksikan duel bakal berbalik ketika Haohmaru kalah. Satu lagi hal menarik yang ada pada arena duel yaitu ukurannya yang terbilang luas, melebihi layar televisi. Dalam hal ini, kamera game akan bergerak dinamis dengan zoom out atau zoom in, bergantung pada pergerakan karakter. Berbeda dengan game-game fighting sejenis yang kebanyakan menggunakan kamera dengan pergerakan dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Interaktivitas arena ini semakin komplet dengan kehadiran maling yang melemparkan daging dan bom ke arena, serta kemunculan Kuroko, sang juri pertandingan yang dalam seri kedua ini bisa menjadi lawan pertarungan. Setiap stage yang ada memiliki musik latarnya masing-masing. Musik tersebut disesuaikan dengan kondisi arena. Misalnya stage Nakoruru terdengar lembut disesuaikan dengan suasana desa yang begitu bersahabat, atau musik di stage Sieger yang begitu menghentak disesuaikan dengan suasana kerajaan dengan riuhnya para prajurit. Dengan variasi musik tersebut, membuat serunya pertarungan menjadi semakin terasa. Ditambah lagi dengan efek suara pedang dan senjata, termasuk suara para karakternya. Mendengarkan suara adu pedang tak pernah sebagus yang ada game ini. Untuk fitur-fitur gameplay-nya, Samurai Shodown II terbilang kaya. Di sini terdapat POW meter, yang ketika aktif, bisa memungkinkan karakter mengeluarkan serangan super spesial yang mematikan. POW meter ini dilengkapi dengan kombinasi tombol yang mesti ditekan untuk memunculkan serangan tersebut. Serangan spesial ini bervariasi pada masing-masing karakter, disesuaikan dengan latar belakang karakter masing-masing. Meski menghadirkan instruksi tombol, namun kombinasi tombol tersebut cukup sulit diikuti dan membutuhkan kelincahan tangan. Selain POW meter, ada juga metode offense blocking, yang memungkinkan pemain menangkis serangan lawan, dengan mempersiapkan serangan balik saat pertahanan lawan terbuka. Fitur yang juga disebut ‘parry’ ini terbilang pertama kali ada dalam game fighting, yang kemudian diadaptasi oleh game-game fighting lain seperti Weaponlord dan Street Fighter III. Sama seperti seri pertamanya, Samurai Shodown II juga menghadirkan fitur pertemuan pedang, di mana kedua pedang petarung saling tertahan dan kedua petarung mesti mampu melucuti senjata lawan. Salah satu hal yang membuatku menggemari judul ini adalah adanya finishing touch yang terbilang brutal. Tergantung pada serangan terakhir yang dilayangkan, pemain bisa menyayat dada lawan hingga memunculkan semburat darah yang begitu deras, atau pemain bisa membelah tubuh lawan menjadi dua. Menurutku efek ini merupakan efek yang realistis dan sangat mungkin terjadi dalam duel pedang. Bagiku, kondisi ini bisa memberikan suatu perasaan kemenangan yang sangat menyenangkan bagi pemain di akhir permainan. Benar-benar brutal dan berdarah. Secara keseluruhan, Samurai Shodown adalah salah satu mahakarya SNK, salah satu game terbaik untuk mesin Neo Geo. Game ini layak disejajarkan dengan Street Fighter II, bahkan bisa menjadi poin terkuat SNK di genre fighting. Berbeda dengan game-game fighting SNK lainnya yang berusaha mengekor Street Fighter II, Samurai Shodown hadir dengan konsep dan tema yang original, dengan karakter yang juga original. Bisa dibilang, ini adalah game fighting paling orisinal yang pernah dimiliki SNK. (luk) Manusia setengah binatang buas bertarung di arena? Apalagi yang kurang dari judul ini? Manusia dan binatang memang memiliki kecenderungan yang sama yaitu suka berkelahi dan Bloody Roar seolah sangat mewakili kesamaan itu – game ini menggabungkan keduanya! Itulah yang aku suka dari Bloody Roar yang rilis di PlayStation, sebuah gameplay baru yang mengasyikkan dimana karakter kita bisa berubah menjadi setengah binatang buas dan melakukan pembantaian dengan brutal. Game ini cukup populer hingga kemudian dibuatlah seri-seri berikutnya. Banyak yang memfavoritkan seri keduanya akan tetapi bagiku seri pertamanya yang terbaik. Pertarungannya seru, ceritanya juga bagus, sederhana namun keren.
Memainkan Bloody Roar seolah menyalurkan nafsu binatangku untuk membantai orang lain. Bedanya, bukan sekadar membantai, melainkan benar-benar menjadi binatang sebagaimana yang diwakili oleh para zoanthrope, sebutan manusia yang bisa berubah menjadi binatang dalam serial ini. Bayangkan saja kamu marah, lantas berubah menjadi binatang dan menghabisi musuh-musuhmu dengan brutal. Dan imajinasi itu hanya bisa diberikan Bloody Roar dengan konsepnya yang sangat orisinil, belum pernah ada sebelumnya. Meski relatif sedikit dibandingkan seri keduanya, namun karakter-karakter dalam edisi perdananya ini dirasa padat dan mewakili. Binatang-binatang yang dihadirkan tampil seimbang. Mulai dari singa, serigala, harimau, musang, gorila, babi hutan, kelinci, dan tikus mondok. Efek saat para zoanthrope ini berubah menjadi binatang pun terlihat keren, tidak kalah dari henshin-nya Kamen Rider atau perubahan Super Seiya. Membuatku selalu ingin menjadi zoanthrope, terutama zoanthrope singa seperti Gado. Ya, Gado the Lion adalah karakter favoritku yang menurutku... keren sekali! Bloody Roar bukan hanya didukung gameplay, grafis, dan efek yang keren, tetapi juga didukung dengan jalinan cerita yang sekali lagi, orisinil. Cerita dalam Bloody Roar ini merupakan pembuka dari rentetan judul sequel yang muncul berikutnya. Seri perdananya ini merupakan perintis, yang mengawali konflik antara para zoanthrope melawan manusia. Selain itu, setiap karakter memiliki latar belakang kisah tersendiri yang menurutku menarik untuk disimak. Terutama kisahnya Hans the Fox yang menurutku sangat ironis. Atau kisah pembalasan dendam Gado yang begitu emosional. Dengan beragam inovasi yang diperkenalkannya itu, Bloody Roar akan selalu menjadi favoritku. Persis seperti tagline-nya: unleash the beast within. Scene yang aku sukai dari pertarungannya adalah saat Gado mengunci kedua lengan lawannya dan mulai menggigiti dada lawannya. Bayangkan bila lawannya adalah Alice, itu akan terlihat seperti… pikir sendiri! (luk) Super Smash Bros. (SSB) adalah game yang unik. Kenapa? Karena kalian bisa memainkan banyak karakter Nintendo dalam satu game saja! SSB adalah game bergenre fighting satu lawan satu yang menampilkan karakter-karakter asli yang menjadi ciri khas Nintendo, dari berbagai serial game yang dibuatnya. Mulai dari Mario dari Super Mario Bros., Link dari The Legend of Zelda, Kapten Falcon dari F-Zero, sampai Pikachu dari Pokemon. Bayangkan bila jagoan-jagoan Nintendo ini bertemu dalam satu game dan saling bertarung satu sama lain, pasti seru sekali! Itulah esensi SSB.
Sebagai seorang penggemar serial-serial game Nintendo, tentunya SSB langsung mendapat tempat di hatiku. Pertama kali aku mencobanya langsung membuatku ketagihan. Permainannya mengasyikkan dan seru. Apalagi kalau dimainkan secara multiplayer, rasanya waktu akan berlalu dengan cepat. Sebagaimana ketika aku memainkannya kembali bersama Anwar alias si Bebek, wartawan baru yang cepat beradaptasi. Rupanya dia tampak menikmati permainannya, membuatku semakin bersemangat. Karena percuma saja kita memainkan permainan bersama teman bila teman kita tidak ikut menikmatinya. Tampil dengan genre unik membuat SSB yang rilis di Nintendo 64 langsung digandrungi para penggemar game, khususnya gamer Nintendo. Beberapa sekuel gamenya lantas muncul dan semakin digandrungi, sebut saja SSB: Melee untuk Gamecube dan SSB: Brawl untuk Wii. Sayangnya, aku baru bisa memainkan versi Nintendo 64. Meskipun sederhana, original SSB tetap menyajikan gameplay yang asyik. Ada delapan karakter yang bisa kalian mainkan di awal, dan juga empat karakter tersembunyi. Kedepalan karakter tersebut yaitu Mario (Super Mario Bros.), Link (The Legend of Zelda), Kirby (Kirby's Adventure), Samus (Metroid), Fox McCloud (StarFox), Donkey Kong (Donkey Kong), Pikachu (Pokemon), dan Yoshi (Yoshi). Sementara empat karakter tersembunyi yaitu Kapten Falcon (F-Zero), Jigglypuff (Pokemon), Ness (EarthBound), dan Luigi (Super Mario Bros.). Masing-masing karakter ini tampil dalam wujud tiga dimensi dengan masing-masing jurus dan serangannya sebagaimana yang dimiliki pada game mereka masing-masing. Seperti Mario yang bisa mengeluarkan bunga api, atau Pikachu yang bisa menggunakan sengatan listriknya. Bahkan Link tampil dengan peralatan lengkapnya. Dalam SSB., kita akan bertarung melawan jagoan Nintendo lainnya, baik dalam mode single atau multiplayer. Kemenangan bisa ditentukan, baik melalui sistem penilaian atau melalui jumlah life tersisa, dengan elemen "SMASH" yang terbilang baru. Dalam Super Smash. Bros, semakin besar persentase hit yang dimiliki lawan, semakin besar juga peluang kita untuk melemparkannya keluar arena dan mencetak angka sekaligus menghilangkan life lawan. Begitu pun sebaliknya, semakin besar persentase hit yang kita miliki, akan semakin mudah bagi lawan untuk mengalahkan kita. Sistem penilaian ini terbilang unik dan tidak dimiliki oleh game-game bergenre sejenis. Dalam sistem ini, setiap serangan kita yang mengenai lawan akan dihitung. Begitu pula serangan lawan yang mengenai kita, keduanya dihitung dengan sistem persentase. Berbeda dengan game-game sejenis yang kebanyakan mengandalkan limit hit point yang ada pada hit bar. Elemen menarik lain yang dimiliki game ini adalah setiap karakter memiliki kombinasi tombol yang sama untuk menciptakan serangan spesial. Ini membedakannya dengan game fighting sejenis, yang kebanyakan memiliki kombinasi tombol berbeda dan rumit untuk setiap karakter yang ada. Selain itu ada dua aspek lain yang membuatku nyaman memainkan game ini. Yang pertama yaitu fitur-fitur pendukung pertarungan yang muncul di sepanjang pertarungan. Seperti atribut tempur yang berasal dari berbagai serial game Nintendo. Seperti pistol laser Fox, Tomat Kirby, palu besar Donkey Kong, hingga PokeBall berisi Pokemon, bisa kita gunakan untuk menjatuhkan lawan. Aspek kedua yaitu stage atau arena bertanding yang menantang. Walaupun tidak banyak pilihan stage, namun arena yang ada membuat kita akan berusaha keras untuk tidak terjatuh. Mulai dari Kastil Hyrule, Kerajaan Mushroom, Pesawat Fox, hingga Planet Zebes, membawa kita pada atmosfer pertarungan yang begitu terasa. Dan satu lagi, jangan lupakan stage di luar angkasa, dimana kita berhadapan dengan Master Hand, boss terakhir yang kita hadapi dalam single mode. Master hand adalah sepasang tangan bersarung putih yang.... mainkan sajalah... (luk) Entah kenapa aku suka memainkan game fighting crossover ini. Walaupun, bila dibandingkan seri crossover sejenis, kualitasnya masih kalah. Apalagi bila melihat tahun pembuatan game ini yang mestinya kualitas lebih baik. Meski begitu, SVC Chaos tetap menawarkan permaian berantem yang seru. Disini kita bisa memilih menggunakan karakter-karakter petarung dari dua produsen game fighting terkenal dunia, SNK dan Capcom.
Bicara karakter, menurutku karakter yang dihadirkan tidak seimbang dan tidak berwarna. Jauh berbeda dengan SNK Vs. Capcom: Match of the Millennium yang menurutku sangat balance. Setiap karakter memiliki tandingannya, yang memiliki style mirip atau hampir sama. Pun bila dilihat dari perwakilan seri-seri game fighting yang ditampilkan, SVC Chaos juga tampil timpang. Terlihat jelas pada daftar karakter Capcom yang terlalu banyak mengambil porsi Street Fighter II. Padahal, saat itu Street Fighter III sudah terbit dan memiliki karakter yang lebih menarik. Selain itu, karakter yang ada bukanlah karakter kunci yang disenangi gamer. Tapi mungkin hal tersebut memang sengaja dilakukan oleh pengembang, SNK Playmore. Sebagaimana yang tergambar pada sub judul game ini yaitu kata CHAOS. Yup, SVC Chaos memang terlihat begitu chaos atau kacau, bukan hanya dari pilihan karakternya, tapi juga dari suasana yang digambarkan. Dengan lokasi pertarungan yang terkesan gelap dan sedih,dibalut alunan musik latar yang begitu menyayat, pun dengan ending yang... well, sad ending bila dibandingkan ending-ending fighting game sejenis. Apalagi kalau kita tidak memenuhi persyaratan tertentu selama memainkan game ini, maka kita tidak bisa mencapai ending sebenarnya, dimana kita akan berhadapan dengan Athena atau Red Arremer. Menariknya, setiap karakter memiliki ending story yang menurutku bagus. Mungkin, kesan-kesan kacau tersebut yang membuatku tidak bosan memainkannya. Apalagi, dari game ini aku mengenal karakter Mr. Karate, petarung bertopeng yang menurutku keren. Karakter yang sejatinya merupakan ayah Ryo Sakazaki ini hampir selalu kugunakan setiap kali memainkan SVC Chaos. Sebagian besar jurusnya juga sudah kukuasai. Sehingga, aku cukup mudah mengalahkan musuh-musuhku dengan Mr. Karate. Atmosfer game ini memang terkesan gelap, bahkan sejak intronya yang menampilkan pertarungan Kyo Kusanagi melawan Ryu dan kemunculan Akuma dan Mr. Karate, yang menurutku keren. Pun dengan karakter Chaos Iori dan Violent Ken yang menambah kelam permainan ini. Memang sih, beberapa karakter yang muncul dalam game ini seperti keluar dari pakem yang ada. Terkadang, seakan memberikan celah kesempatan pada karakter-karakter yang 'terlupakan' untuk kembali muncul dan membawa nostalgia. Seperti Earthquake dan Balrog, bahkan Dan, yang karakternya terlihat lebih 'gelap' pada game ini. Entahlah, SVC Chaos memang benar-benar CHAOS! (luk) |
Game
Beberapa catatan pendek tentang pengalamanku memainkan video game. Arsip
October 2015
Kategori
All
|