Salah satu judulnya yang dianggap sebagai game Spider-Man terbaik yaitu ‘Spider-Man’, yang dikembangkan oleh developer Neversoft, dipublikasikan oleh Activision di tahun 2000 untuk PlayStation. Sementara untuk versi Nintendo 64, game ini dikonversikan oleh Edge of Reality di tahun yang sama. Ini merupakan game Spider-Man pertama yang hadir dalam nuansa full tiga dimensi (3D), tak seperti game-game Spider-Man sebelumnya yang hadir dalam platforming dua dimensi (2D).
Bergenre action beat’em up, game Spider-Man ini menghadirkan aksi dan petualangan Spider-Man sebagaimana semestinya. Nuansa komik tampak begitu hidup, dengan cerita yang saling berhubungan dari level ke level, serupa membaca sebuah komik atau menonton film Spider-Man, namun dengan kita sebagai aktor pemeran Spider-Man. Di sini, dengan kontrol yang mudah, kita bisa beraksi layaknya Spider-Man dalam lingkungan 3D, mulai dari berayun dengan jaring dari satu gedung ke gedung lainnya, merayap di dinding atau langit-langit gedung, hingga menendang dan menghajar musuh.
Namun sebagai sebuah game action beat’em up, permainan game ini tak melulu tentang menghajar musuh dari level ke level. Melainkan juga beragam aksi, seperti menyelamatkan sandera, menjinakkan bom, menghindari kejaran polisi, hingga memecahkan teka-teki di bawah tanah Kota New York. Semua itu membuat permainannya tak terasa monoton. Hal ini pun tampak dalam boss battle, dimana ada strategi yang mesti dimainkan untuk bisa mengalahkan boss-boss tersebut. Misalnya saat melawan Rhino, kita mesti memancingnya menabrak tiang listrik.
Dengan kualitas 3D, grafik dalam game ini pun terlihat begitu cerah seperti film animasinya. Suasana kota New York dengan gedung-gedungnya dihadirkan begitu detil, sehingga kita akan menyangka benar-benar berada di langit New York saat tengah berayun. Ditambah lagi adanya cutscene dengan full motion video (FMV) di sela-sela permainan, semakin membawa kita ke dalam atmosfer dunia Spider-Man yang penuh aksi. Sementara untuk versi Nintendo 64, keterbatasan memori membuat cutscenes dihadirkan dalam potongan-potongan slide show dari FMV. Tapi hal itu bukan masalah, karena dengan efek-efek suara dan teks komik, membuat kita serasa membaca sebuah komik Spider-Man.
Untuk audio pun begitu bagus. Game ini didukung dengan voice acting untuk semua karakternya, termasuk untuk prajurit musuh. Para pengisi suara dalam game ini sendiri merupakan orang yang sama yang mengisi suara dalam serial animasinya. Bahkan, Stan Lee selaku kreator Spider-Man menjadi salah seorang voice actor, mengisi suara narator yang mengisahkan aksi Spider-Man dari level ke level.
Untuk ceritanya, game ini mengisahkan Spider-Man yang dituduh mencuri penelitian Dr Otto Octavius. Hal ini membuat Spider-Man mesti menemukan Spider-Man palsu untuk membersihkan namanya. Pencarian ini bakal berlangsung sepanjang permainan, dengan musuh-musuh populer Spider-Man bakal hadir menghalangi, mulai dari Scorpion, Rhino, Venom, Dr Ock, hingga percampuran Carnage dengan Dr Ock, Monster Ock yang hanya bisa ditemukan di dalam game ini. Aksi jagoan kita satu ini dalam menghadapi lawan-lawannya dibantu dengan Spider Sense, indra yang bakal menunjukkan tengah terjadi bahaya atau ada tempat-tempat tersembunyi.
Game ini sendiri punya kesan tersendiri bagiku. Aku ingat memainkannya saat masih duduk di bangku SMP. Saat pertama kali memainkannya, aku begitu senang karena bisa memainkan karakter Spider-Man, seolah-olah aku menjadi Spider-Man. Awalnya aku stuck di level pertama game ini, dalam level perampokan bank. Gara-garanya, aku tidak tahu bagaimana caranya menjinakkan bom (yang sebenarnya begitu mudah, tinggal memasukkannya ke dalam sebuah ruangan). Tapi kemudian aku bisa melanjutkan permainan, melewati pengejaran polisi hingga level-level berikutnya, dan menamatkannya di versi Nintendo 64.
Dengan kualitas grafis audio, gameplay, serta elemen-elemen Spider-Man yang ada, aku setuju dengan kebanyakan jurnalis video game yang menyebut game ini sebagai salah satu game Spider-Man terbaik yang pernah ada. Khususnya di antara game-game Spider-Man yang pernah kumainkan. Selain tentunya karena game ini menjadi game pertama Spider-Man yang rilis dalam format 3D serta sebelum film yang dibintangi Tobey Maguire rilis di layar lebar. Bila ingin merasakan serunya menjadi Spider-Man, game ini bisa menjadi pilihan utama. (luk)